Malangnya Pertiwi, negeri dengan sejuta mimpi, yang hitam kusam tak pernah sanggup tercuci, yang putih makin banyak yang terikut kusut karena lebih sering harus berdiri sendiri, yang tak mampu kian sulit bahkan untuk menjerit, yang kaya kian lebar tertawa meski banyak yang meneteskan air mata, yang berkuasa entah kapan menjadi sosok pandawa... sedang aku... masih saja terpaku dan menyandang malu karena belum ada kegembiraan yang sanggup aku berikan pada seharusnya mendapatkan... SEMOGA TUHAN MENGANGKAT BEBAN BERAT YANG HARUS DITANGGUNG PERTIWIKU YANG HAMPIR SEKARAT...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar