SEPENGGAL KISAH PERBUATAN LUAR BIASA (Sekolah SMP Gratis)
Siang ini saya sengaja bertemu pak Marjuki, seorang kepala sekolah SDN SUKATENANG 02, di kecamatan Sukawangi, Bekasi. Jarak dari Bekasi Kota sekitar 20 km.
Apa yang menarik saya bertemu beliau siang ini? Bersama 15 teman guru lainnya, semenjak tahun ajaran baru 2011, Juli kemaren, pak Marjuki mendirikan Yayasan untuk membuka sekolah SMP Gratis.
Yang menakjubkan lagi adalah bahwa seluruh biaya operasional SMP gratis tersebut ditanggung secara pribadi oleh para pengajar yang ada!
Berikut wawancara sama bersama pak Marjuki
1. Apa yang mendasari pak Marjuki mendirikan sekolah SMP GRATIS ini?
Dengan banyaknya anak-anak dari orang tua miskin, tidak mampu meneruskan sekolah anaknya ke jenjang SMP, dan juga untuk mengembalikan karakter anak bangsa. Mereka, anak-anak dari orang tua tidak mampu tersebut harus terus bisa sekolah!
2. Bukankah banyak juga yayasan sekolah gratis?
Ya, ada banyak. Namun kenyataannya yayasan tersebut masih menarik biaya dari anak. Bahkan untuk mengambil ijazah mereka juga harus membayar. Banyak dari yayasan tersebut yang menumpuk ijazah karena tidak diambil yang disebabkan orang tua tidak punya uang. Saya berkomitment bersama teman-teman bahwa anak-anak dibebankan biaya sepersen-pun!
3. Siapa saja yang boleh sekolah disini?
Anak Yatim atau dari orang tua miskin, anak Dhuafa. Yang jelas kami akan melihat kondisi dari orang tua anak tersebut. Orang tua siswa sekarang rata-rata adalah petani, buruh bangunan dan pedagang sayur di pasar.
4. Bagaimana kurikulumnya dan sertifikat SMP anak nantinya?
Kurikulum seperti SMP regular, dan kami menambahkan pelajaran tambahan, yaitu lintas kurikulum. Untuk sertifikat SMP, ujian nanti akan menginduk kepada SMP negeri 1 Babelan Bekasi. Rencana kami ke depan sertifikat SMP akan dikeluarkan oleh yayasan sendiri
Jumlah anak kelas 1 SMP ada 27 orang, dan kelas 2 ada 11 orang. Kami juga menekankan pendidikan karakter dan praktek langsung tentang keahlian. Contohnya kemaren saya mendatangkan tukang jahit yang mengajar anak-anak menjahit baju.
5. Dari jam berapa mereka mulai belajar?
Mereka mulai belajar dari jam 13.00 siang, karena paginya mereka banyak yang membatu orang tua jualan di pasar atau beternak dan bertani. Mereka pulang jam 17.00, jadi masih bisa membantu orang tua lagi.
6. Bagaimana dengan tempat belajar saat ini dan rencana kedepan?
Saat ini saya memakai lahan seluas 100m, tanah saya, yang saya dirikan saung dan bangunan batako seadanya ini. Rencana kedepan, ada tanah seluas 400m yang saya rencanakan untuk bisa didirikan kelas permanen.
7. Apakah para pengajar mendapat gaji?
Para pengajar disini tidak mendapat gaji, bahkan kami merogoh kocek kami sendiri untuk operational sekolah. Tekad kami adalah meneruskan sekolah bagi anak-anak tidak mampu di daerah ini.
8. Siapa saja nama para pengajar itu pak?
Saya sendiri Marjuki, Kisam Kinansa, Toha Saputra, Mahmudin, Nurbuat, Nasim, Husen, Tasirah, Harti, Aisyah, Saman, Nikrom, Nurmalasari, Enung Safitri, Sukron, Rojali.
Saya salut dan terharu dengan tindakan mereka!
Sebuah sekolah SMP GRATIS yang mereka dirikan dengan merogoh kantong pribadi mereka. Mereka tidak dibayar dalam mengajar, dengan tekad bahwa pendidikan untuk anak-anak dari orang tua tidak mampu harus terus berjalan!
no HP pak Marjuki langsung bisa anda hubungi di : 085716558413
(dari catatan Agung Webe)
Siang ini saya sengaja bertemu pak Marjuki, seorang kepala sekolah SDN SUKATENANG 02, di kecamatan Sukawangi, Bekasi. Jarak dari Bekasi Kota sekitar 20 km.
Apa yang menarik saya bertemu beliau siang ini? Bersama 15 teman guru lainnya, semenjak tahun ajaran baru 2011, Juli kemaren, pak Marjuki mendirikan Yayasan untuk membuka sekolah SMP Gratis.
Yang menakjubkan lagi adalah bahwa seluruh biaya operasional SMP gratis tersebut ditanggung secara pribadi oleh para pengajar yang ada!
Berikut wawancara sama bersama pak Marjuki
1. Apa yang mendasari pak Marjuki mendirikan sekolah SMP GRATIS ini?
Dengan banyaknya anak-anak dari orang tua miskin, tidak mampu meneruskan sekolah anaknya ke jenjang SMP, dan juga untuk mengembalikan karakter anak bangsa. Mereka, anak-anak dari orang tua tidak mampu tersebut harus terus bisa sekolah!
2. Bukankah banyak juga yayasan sekolah gratis?
Ya, ada banyak. Namun kenyataannya yayasan tersebut masih menarik biaya dari anak. Bahkan untuk mengambil ijazah mereka juga harus membayar. Banyak dari yayasan tersebut yang menumpuk ijazah karena tidak diambil yang disebabkan orang tua tidak punya uang. Saya berkomitment bersama teman-teman bahwa anak-anak dibebankan biaya sepersen-pun!
3. Siapa saja yang boleh sekolah disini?
Anak Yatim atau dari orang tua miskin, anak Dhuafa. Yang jelas kami akan melihat kondisi dari orang tua anak tersebut. Orang tua siswa sekarang rata-rata adalah petani, buruh bangunan dan pedagang sayur di pasar.
4. Bagaimana kurikulumnya dan sertifikat SMP anak nantinya?
Kurikulum seperti SMP regular, dan kami menambahkan pelajaran tambahan, yaitu lintas kurikulum. Untuk sertifikat SMP, ujian nanti akan menginduk kepada SMP negeri 1 Babelan Bekasi. Rencana kami ke depan sertifikat SMP akan dikeluarkan oleh yayasan sendiri
Jumlah anak kelas 1 SMP ada 27 orang, dan kelas 2 ada 11 orang. Kami juga menekankan pendidikan karakter dan praktek langsung tentang keahlian. Contohnya kemaren saya mendatangkan tukang jahit yang mengajar anak-anak menjahit baju.
5. Dari jam berapa mereka mulai belajar?
Mereka mulai belajar dari jam 13.00 siang, karena paginya mereka banyak yang membatu orang tua jualan di pasar atau beternak dan bertani. Mereka pulang jam 17.00, jadi masih bisa membantu orang tua lagi.
6. Bagaimana dengan tempat belajar saat ini dan rencana kedepan?
Saat ini saya memakai lahan seluas 100m, tanah saya, yang saya dirikan saung dan bangunan batako seadanya ini. Rencana kedepan, ada tanah seluas 400m yang saya rencanakan untuk bisa didirikan kelas permanen.
7. Apakah para pengajar mendapat gaji?
Para pengajar disini tidak mendapat gaji, bahkan kami merogoh kocek kami sendiri untuk operational sekolah. Tekad kami adalah meneruskan sekolah bagi anak-anak tidak mampu di daerah ini.
8. Siapa saja nama para pengajar itu pak?
Saya sendiri Marjuki, Kisam Kinansa, Toha Saputra, Mahmudin, Nurbuat, Nasim, Husen, Tasirah, Harti, Aisyah, Saman, Nikrom, Nurmalasari, Enung Safitri, Sukron, Rojali.
Saya salut dan terharu dengan tindakan mereka!
Sebuah sekolah SMP GRATIS yang mereka dirikan dengan merogoh kantong pribadi mereka. Mereka tidak dibayar dalam mengajar, dengan tekad bahwa pendidikan untuk anak-anak dari orang tua tidak mampu harus terus berjalan!
no HP pak Marjuki langsung bisa anda hubungi di : 085716558413
(dari catatan Agung Webe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar