Suatu hari si KALAH bertemu dengan seorang MALAIKAT dan terjadilah perbincangan berikut,
SI KALAH: Waduh.. kebeneran nih ketemu sampean kang..??
SI MALAIKAT: Kenapa kang?
SI
KALAH: Tolong sampaikan kepada TUHAN, kenapa hidupku ini susah banget,
tiap hari bukannya semakin mudah memenuhi kebutuhan malah semakin
terjepit oleh keadaan?
SI MALAIKAT: Walah... cucian juga sampean... kok bisa begitu..?? Memang sampean tidak berusaha untuk memperbaikinya?
SI
KALAH: Sudah... Ane sudah bekerja keras, tapi namanya juga cuma jebolan
SD, kerja NARIK BECAK sementara orang-orang semakin males pakai becak,
jadi bukannya penghasilan semakin baik tapi malah tiap hari semakin
kejepit perekonomiannya... jadi gimana?? TUHAN TIDAK ADIL.. di tempat
lain, koruptor bisa bermewah-mewahan tanpa tersentuh hukum, sementara
saya kerja keras tapi malah semakin tidak karuan perekonomian
SI
MALAIKAT: Masa sih TUHAN tidak adil, saya tahu pasti TUHAN MAHA ADIL,
mari kita coba telaah. Ente seorang PENARIK BECAK sementara Ente pingin
hidup Ente semakin baik betul..? Nah.. Coba Ente berfikir, seperti apa
biasanya nasib penarik becak dengan pola pikir orang umum.. dari 1000
orang penarik becak saya yakin mungkin hanya 1 yang bisa mewujudkan
nasibnya menjadi baik, atau mungkin satu dari 1 juta. Kenapa seperti
itu?
SI KALAH berfikir..
Kalau Ente memang
ingin merubah hidup Ente, menurut Ente, Ente harus gimana? Kalau Ente
bergerak dan berfikir seperti 999 penarik becak yang KALAH menurut Ente
akan jadi seperti apa Ente?
1 Dari 1000 orang penarik
becak berfikir berbeda, dia tahu becak kalau untuk menarik penumpang
untuk tujuan bepergian pasti akan susah karena kalah dengan ojek atau
angkutan bermesin lainnya. Dia tahu dia harus berfikir berbeda untuk
mendapatkan hasil yang berbeda. Kalau penumpang becak total ada 10.000
orang dan direbutkan 1000 orang dan Ente ikut bertarung memperebutkannya
jadinya Ente akan dapat 10 orang kalau terbagi rata. Tapi 1 Dari 1000
orang penarik becak ini berfikir berbeda, dia mencari pangsa pasar
pengguna becak bukan dari pangsa pasar tersebut, dia mencari pangsa
pasar ibu-ibu atau pedagang yang akan membawa dagangannya atau membawa
balik dagangannya. Pagsa pasar yang sering TIDAK DILIRIK oleh para
penarik becak dia coba jajaki. Dia juga tahu kalau dia haru BERFIKIR
KREATIF untuk mengembangkan usaha yang dia jalani, dia menyisihkan
penghasilannya dan mengumpulkannya untuk membeli becak lagi dan dia
sewakan. Terus dan terus seperti itu...
LALU apakah tidak mungkin suatu saat dia menjadi makmur hidupnya..??
SI KALAH bengong...
SI
MALAIKAT: Sekarang coba.. apa yang sudah Ente lakukan, jangan-jangan
Ente malah sering diam sambil duduk-duduk menunggu penumpang.
SI KALAH: Trus gimana?
SI
MALAIKAT: Cobalah buka mata, buka hati, buka pikiran... lihat peluang
yang ada di sekitar sampean, JANGAN LANGSUNG BILANG TUHAN TIDAK ADIL..
Seperti diturunkannya hujan begitu juga cara diturunkannya rejeki, semua
melewati proses dan jalur yang pasti, dan TUHAN PASTI ADIL untuk
memberikan rejekiNya pada siapapun makhlukNya di dunia.
SI KALAH: Jadi aku mestinya bagaimana?
SI
MALAIKAT: Jangan tanya ane.. tanya diri ente dan renungkan baik-baik
"Semua yang akan anda dapatkan adalah hasil dari apa yang telah anda
lakukan", jadi jangan salahkan TUHAN untuk apa yang menimpa Ente,
salahkan diri Ente karena Ente telah menyia-nyiakan akal dan pikiran
yang TUHAN berikan dan melewatkan semua kesempatan yang Tuhan
beberkan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar